STAI Sunan Pandanaran Gelar Wisuda Ke-6, Resmi Kukuhkan 110 Sarjana

Yogyakarta, sunanpandanaran.com – Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran gelar Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana VI di Hall  Al Jauharoh Komplek 3 Sunan Pandanaran pada Sabtu(17/9/2022).

STAI Sunan Pandanaran meluluskan 110 sarjana dari lima Program Studi. Masing-masing sejumlah 38 sarjana dari Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, 21 sarjana dari Program Studi Ilmu Tasawuf, 15 sarjana dari Program Studi Bahasa Arab, 25 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah, dan 11 sarjana dari Program Studi Komunikasi dan penyiaran Islam.

Sebelum prosesi pengukuhan wisudawan berlangsung, turut memeriahkan acara ini Hadrah PSQ, Paduan Suara Mahasiswa dan Tarian Ratoh Jaroe dari Program Studi PGMI STAI Sunan Pandanaran. Ketua Senat STAI Sunan Pandanaran, Prof. Dr. Gunadi, M. Sc., Akt. membuka acara ini dengan bacaan surah Al-Fatihah.

Dalam wisuda tersebut Nailul Makrifah ditetapkan sebagai wisudawan terbaik dan tercepat pada tahun ini. Sebagai Wisudawan terbaik dan tercepat di tahun ini ia menyampaikan beberapa tutur serta pesan.

“Wisuda adalah buah dari perjuangan panjang pengetahuan teoritis juga merupakan proses awal bagi kehidupan praktis. Jalannya mungkin terjal prosesnya bisa jadi sulit tapi Fase ini merupakan salah satu jalan penting untuk membuka jalan kehidupan selanjutnya” ucapnya dalam membuka awal pidatonya.

Ia juga menyelipkan sebuah pepatah Arab dalam pidatonya.

 شبان اليوم رجال الغد (syubbanul yaum rijalul ghod)

Yang artinya “Pemuda hari ini adalah pemimpin hari esok.”

“Maka sebagai calon-calon pemimpin kita harus mampu memilih dan memilah serta menentukan perilaku yang berdampak baik untuk diri sendiri dan orang lain.” lanjutnya.

Ketua STAI Sunan Pandanaran, Dr. KH. Imaduddin Sukamta, MA. juga memeberikan beberapa pesan kepada para wisudawan agar menjadi orang yang tidak mudah menyerah. “Orang yang berhasil itu bukanlah orang yang tak pernah gagal orang yang berhasil adalah orang yang ketika gagal bangkit lagi, gagal bangkit lagi, gagal bangkit lagi, sampai benar-benar bangkit.” pungkas beliau.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *