Sunanpandanaran.com – Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta kembali menggelar Haflah Khotmil Qur’an ke-49 pada Rabu (08/03/2023) bertempat di lapangan Komplek 3 PPSPA.
Berbeda dengan 3 tahun sebelumnya yang hanya diikuti oleh para santri, acara kali ini diselenggarakan dengan menghadirkan para wali santri dari khotimin dan khotimat 30 juz bil ghoib, 30 juz bin nadhri dan juz 30 bil ghoib.
Tampak hadir pula pada acara ini, Nyai Durroh Nafisah Ali (Putri keempat Kiai Ali Ma’sum Krapyak), Dr. Ali Nurdin, MA (Anggota Lajnah Tashih Al-Qur’an Kemenag RI), KH Syarif Matnadjih al-Hafidz (Pengasuh PPTQ Sirrul Asror Istana Al-Qur’an Jakarta), KH Ma’ruf Khoiruddin (Pengasuh PPTQ Hidayatul Mubtadiin, Kepanjen, Malang), Dr. Ahmad Husnul Hakim Imzi, MA (Pengasuh Pesantren Mahasiswa Lingkar Studi Al-Qur’an atau eLSiQ), KH Haidar Muhaimin, serta para ulama dan masyayih lainnya.
Acara dimulai setelah Maghrib dengan diawali oleh pembacaan Maulid Dziba’ oleh Gus Azka Sya’bana yang diiringi Hadroh Pandanaran.
Acara yang diikuti oleh 2104 peserta ini kemudian dilanjutkan dengan prosesi pemanggilan peserta khataman serta pembacaan surat pilihan dan juz 30 oleh para khotimin dan khotimat.
Acara berlanjut dengan pembacaan tahlil oleh Gus Arif Hakim, putra dari almarhum Kiai Masykur Muhammad dengan Hj. Sukainah Binti Mufid Mas’ud. Sedangkan doa tahlil serta khotmil dilantunkan langsung oleh pengasuh Ponpes Sunan Pandanaran, Dr. KH Mu’tashim Billah, S.Q, M.Pd.I.
Gus Quoies Hassan selaku perwakilan dari Ahlen Pandanaran dalam sambutannya menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran para tamu undangan dan wali santri.
“Kehadiran kalian adalah sumber tenaga dan pemantik semangat bagi kami untuk meneruskan perjuangan Kiai Mufid Mas’ud beserta Ibu Hj. Jauharoh Munawwir untuk membentuk generasi Qur’ani,” tutur cucu Kiai Mufid dari putri kelimanya, Bu Nyai Hj. Muflihah Mufid.
Kegiatan disambung dengan tausiyah yang disampaikan oleh Dr. Ahmad Husnul Hakim Imzi, MA. Beliau berpesan supaya para santri senantiasa menghargai proses menghafal Al-Quran.
“Kiai dulu itu patokannya bukan sekadar hafal Al-Qur’an. Kalau iya saya dulu ngga akan disuruh berjalan pelan sama Kiai Mufid dalam menghafalkannya. Soalnya dulu saya sempat menghafal 5 juz dalam waktu sepuluh hari,” tutur Beliau yang juga alumni dari Pesantren Sunan Pandanaran ini.
Beliau juga sangat menyayangkan belakangan ini banyak lembaga yang menawarkan program menghafal cepat. Padahal cepat atau lambat bukanlah tolok ukur untuk mengukur keberhasilan dalam menghafal Al-Qur’an.
“Kalau kamu diberi hafalan yang lancar bersyukurlah tetapi juga harus dibarengi rasa takut. Sementara itu kalau hafalannya susah kamu harus sabar dan ikhlas,” kata Beliau mengutip nasihat Kiai Ulin Nuha pengasuh PPTQ Yanbu’ul Qur’an Kudus.
“Mau hafal cepat atau lambat, murojaah tetap sampai mati,” lanjutnya.
Acara Haflah ini kemudian diakhiri dengan doa oleh KH Ma’ruf Khoiruddin, Dr. Ali Nurdin, MA, dan KH Syarif Matnadjih al-Hafidz. Meskipun sudah usai, rangkaian haflah Khotmil Qur’an ke-49 dan haul muassis Pesantren Sunan Pandanaran masih akan berlanjut dengan Sholawat bersama Habib Syekh Bin Abdul Qodir assegaf yang terbuka untuk umum pada Kamis Malam Jum’at (09/03/2023).
Demi kenyamanan jamaah, panitia juga menyediakan dua bus toilet berwarna hijau yang terletak di sebelah kiri panggung. Layanan kakus portabel berbentuk bus ini merupakan fasilitas yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta.
Selain itu, acara ini juga disemarakkan dengan berbagai macam bazar makanan maupun non makanan yang berjejer rapi sepanjang jalan area Pesantren Sunan Pandanaran. Bahkan bazar ini sudah ramai sejak tiga hari sebelum perhelatan khotmil dimulai.
Bagi Anda yang belum sempat menyaksikan rangkaian Haflah Khotmil Qur’an ke-49 ini, jangan khawatir karena acara ini dapat Anda saksikan kembali melalui channel Youtube Suara Pandanaran.***