Yogyakarta, sunanpandanaran.com – Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran menyelenggarakan Wisuda Sarjana Ke VII di Hall Al-Jauharah Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta pada Sabtu (16/9/2023).
Acara ini dihadiri oleh anggota Senat Prof. Gunadi, Msc.Ak; Dr. Imaddudin Sukamta, MA; Dr. Rima Ronika, MSi; Dr. Najmu Tsaqib Akhda, MA. dan H. Muhammad Nahdy, M. Pd.
Wisuda ini diikuti 203 mahasiswa dari Program Studi Ilmu al-Quran dan Tafsir 52 wisudawan, Ilmu Tasawuf 30 wisudawan, Pendidikan Bahasa Arab 26 wisudawan, Pendidikan Guru madrasah Ibtidaiyah 52 wisudawan, serta Komunikasi dan Penyiaran Islam 41 wisudawan. Pada tahun ini sebanyak 98 wisudawan meraih predikat Cumlaude.
Ada beberapa wisudawan peraih predikat terbaik dari setiap Program Studi.
Dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) diraih oleh Nuskiyatul Mu’tamiroh dengan IPK 3,9.
Dari Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) diraih oleh Fina Leszyan Melani dengan IPK 3,88.
Dari Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) diraih oleh Iftitah Izza Farkhani dengan IPK 3,81.
Dari Program Studi Ilmu Tasawuf (IT) diraih oleh Walfiatik Natul dengan IPK 3,75.
Kemudian dari Program Studi Ilmu AlQuran dan Tafsir (IAT) diraih oleh Lailatul Magfiroh dengan IPK 3,78.
Nuskiyatul Mu’tamiroh dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam berhasil meraih predikat sebagai wisudawan tercepat dan terbaik ditahun ini dengan masa studi 3 tahun 10 bulan 10 hari dan IPK 3,9 dengan skripsinya yang berjudul Gerakan Dakwah Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama Studi pada Tradisi Qurban di Desa Jati Kulon Kudus.
Mewakili seluruh wisudawan dan wisudawati Nuskiyatul mu’tamiroh memberikan sambutannya.
“Kualitas terbaik bukan lah suatu kebetulan. Kualitas terbaik dibentuk melalui proses yang panjang, dipupuk, disiram tiap hari dengan niat, komitmen dan kerja keras.” ucap Wisudawan Terbaik tersebut dalam sambutannya.
Dalam acara tersebut Dr. Imaddudin Sukamta,MA. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran memberikan sambutan.
“Pemimpin ummat itu adalah pelayannya. Melayani atau berkhimah pada ummat itu perlu bekal ilmu. Maka kalian semua haruslah berupaya terus untuk mencari ilmu untuk dimanfaatkan di masyarakatnya. Jadilah sarjana pembelajar yang memiliki kepeduliaan tinggi terhadap lingkungan dimana kalian semua hidup.” kata Ketua Perguruan Sekolah Tinggi tersebut dalam memberikan sambutan.
Kemudian dilanjutkan sambutan oleh Koordinator Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah Jogja yang diwakili oleh Bapak Mardi Riyanto, S.Kom, MM.
“Hidup tanpa cita cita adalah hampa. Seorang yang hidup tanpa tujuan arah akan merasa kelesuan dalam menjalani suatu kehidupan. Hanya orang yang mempunyai cita-citalah yang dapat mengisi hidup in dengan bergairah. Hanya orang yang, mempunyai tujuan dan arah yang memilki yang tekad untuk sampai berlabuh ketepi kesuksesan.” Ujar beliau dalam mewakili Koordinator Wilayah Jogja memberikan sambutan.
Diakhir sambutan dilanjutkan dengan Pembacaan doa yang dipimpin oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Sunan Pandanaran yakni Bapak Dr. KH. Mu’tasim Billah, S.Q., M.Pd.I.
Sebelum memimpin doa, Bapak Mu’tasim menyampaikan 3 tempat yang ijabah untuk mendoakan anak.
Pertama ketika setelah sholat malam. Kedua setelah ziarah atau silaturahmi pada Kyai dan para ulama’. Ketiga ketika zairoh kepada para Auliya’.
“Meskipun sudah pulang nanti bukan berarti hubungan telah selesai. Adek-adek tetap menjadi anak keturunannya Mbah Mufid dari sisi keilmuwannya. Maka teruslah medoakan sebagaimana juga kami mendoakan adek-adek. Semoga Allah mengijabahi semua doa baik kita.” Ucap beliau tepat sebelum memulai doa.
Setelah doa usai, dilanjutkan menyayikan lagu Syukur oleh para wisudawan, penampilan angklung dari siswi Madrasah Aliyah Sunan Pandanaran,
Kemudian dilanjutkan penutupan Rapat Senat Wisuda Sarjana Ke VII tersebut oleh Prof. Gunadi, Msc.Ak.
Di akhir acara tersebut pun di akhiri dengan penampilan Tari Zapin oleh mahasiswi STAI Sunan Pandanaran.
Dan pembubaran acara tersebut diiringi oleh penyanyian Hymne STAISPA mengiringi ketua dan anggota senat turun dari panggung kehormatan.
Penulis: Fadhilatul Aisyah