Talenta Muda dari Jejak Langkah: Peran FORMISPA dalam Mengembangkan Warisan Spiritual KH. Mufid Mas’ud

Yogyakarta, sunanpandanaran.com – SAPA FORMISPA (Forum Alumni Sunan Pandanaran) menggelar acara halal bihalal bersama pengasuh sekaligus sertijab ketua umum FORMISPA periode 2024-2026, bertempat di Hall Al-Jauharoh Pondok Pesantren Sunan Pandanaran pada Sabtu (4/5/2024).

            Tidak hanya alumni muda, alumni sepuh dari berbagai daerah pun merapat. Terhitung lebih dari 500 alumni memenuhi area Hall Al-Jauharoh. Dari jumlah tersebut, tercatat 401 alumni angkatan 2011-2024, 57 alumni Al-Jauhar, 29 undangan VIP, 16 alumni regional, dan 13 alumni cabang. Sebagaimana tradisi SAPA FORMISPA setiap tahunnya, acara tersebut dimeriahkan oleh penampilan Hadroh El-Dzikro dan Seni Pagar Nusa Rayon PPSPA.

            Bapak Muhammad Rokhmat, M.Sc., salah satu penanggung jawab cabang yang juga merupakan alumni Pondok Pesantren Sunan Pandanaran berpendapat bahwa alumni sangatlah penting karena Pondok Pesantren Sunan Pandanaran tidak hanya dikenal oleh kancah nasional tetapi juga di kancah internasional. Bapak Rokhmat juga memberikan apresiasi luar biasa kepada panitia yang telah berupaya membentuk ajang silaturahmi untuk semua tingkatan alumni, serta menyampaikan mohon maaf lahir batin, halalan, khususnya setelah melewati bulan romadhon dan ‘idul fitri. Sehingga mulai hari ini, detik ini, kita (alumni) siapkan energi, pikiran, inovasi, pengabdian untuk almamater tercinta sesuai dawuh KH. Mu’tashim Billah, “Agar kita semua bisa melanjutkan perjuangan Romo KH. Mufid Mas’ud di bidangnya masing-masing, di daerahnya masing-masing, dalam satu naungan Yayasan Pondok Pesantren Sunan Pandanaran,” imbuhnya.

            Sehubungan dengan hal tersebut, pengukuhan ketua umum FORMISPA periode 2024 – 2026 diharapkan dapat meneruskan tongkat estafet kepengurusan FORMISPA sebelumnya, serta menjalankan amanah sebagaimana yang didawuhkan KH. Mu’tashim Billah dalam membuat kegiatan yang bersinggungan dengan masyarakat, “Kedepannya, FORMISPA ini harus lebih banyak kegiatan yang bersifat sosial atau kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat,” ujar Ahmad Naufal Anam menyampaikan pesan KH. Mu’tashim Billah.

Bila dianalogikan dengan dawuhnya Gus Dur, “Santri itu jangan dilihat ketika dia berada di pondok, tetapi lihatlah ketika dia sudah menjadi alumni.” Seorang santri yang di pondoknya rajin, istiqomah, ilmunya tinggi, tetapi jika ketika di masyarakat tidak dapat mengamalkan dan mengajarkannya kepada masyarakat, maka ilmu tersebut menjadi sia-sia. Sehingga, KH. Mu’tashim Billah selalu mengingatkan santrinya bahwasanya, “Sedikit banyak ilmu yang pernah kita dapatkan, harus kita sampaikan kepada masyarakat.”

Menutup sambutannya, ketua umum periode 2024-2026 tersembut menyampaikan bahwasanya program kerja unggulan FORMISPA yang akan dijalankan berdasarkan dawuh KH. Mu’tashim Billah tertuang dalam 3 prinsip (trilogy). Pertama, alumni untuk alumni itu sendiri. Kedua, alumni untuk pesantren, dan terakhir, alumni untuk masyarakat.  KH. Mu’tashim Billah pun sangat mendukung terselenggaranya acara FORMISPA karena ajang tersebut dapat menjadi katalisator, yaitu ajang sharing dan diskusi bagaimana kelak ketika santri pulang ke rumah kemudian dapat mengaplikasikan apa yang diterima di pesantren, sehingga dapat menciptakan Mbah Mufid-Mbah Mufid muda di bidangnya masing-masing. Sebagai penutup sambutannya, KH. Mu’tashim Billah menekankan, “Biarkan ombak menghadang, biarkan badai menghantam, bahtera harus sampai pada tujuannya.” (Putri Wulandari)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *